Rabu, 16 September 2020

SUKSES MENULIS ALA YULIUS ROMA PATANDEAN

 

GROUP MENULIS  GEL 14

RESUME KULIAH  RABU 16 SEPTEMBER 2020


Nara Sumber             : Bapak Yulius Roma Patandean S.Pd

Moderator                 : Ibu Aam Nurhasanah


TENTANG TOKOH INI


Nama : Yulius Roma Patandean, S.Pd.
Tempat/Tanggal lahir : Tana Toraja, 6 Juli 1984
Pendidikan :
· SD : 1991-1996 (SDN No.144 Inpres Salubarani)
· SLTP : 1996-1999 (SLTP Negeri 2 Mengkendek)
· SMA : 2000-2003 (SMU PGRI Ge’tengan
· S1 : 2003-2007 (UKI Toraja)
· S2 : 2019-Sekarang (IAKN Toraja)


Prestasi yang Pernah Diraih:
- Guru Berprestasi Tingkat SMA Kab. Tana Toraja Tahun 2016.
- Juara III Lomba Karya Tulis Porseni PGRI Prov. Sulawesi Selatan Tahun 2017.
Penghargaan yang Pernah Diraih: 
- Juri Lomba Debat bahasa Inggris Tingkat SMA Kab. Toraja Utara Tahun 2014.
- Juri Lomba Debat bahasa Inggris Tingkat SMA Kab. Toraja Utara Tahun 2015.
- Juri Lomba Story Telling Tingkat SMP Kab. Tana Toraja Tahun 2015
Nama Istri : Dolce Etyus, S.Kep.
Nama Anak : Owen Juvenilio Deante
Riwayat Pekerjaan :
- 2007-2015 (SMAN 2 Mengkendek/SMAN 9 Tana Toraja)
- 2007-2009 (SMK Teknologi Madania)
- 2009-2015 (SMAN 1 Mengkendek/SMAN 3 Tana Toraja)
- 2015-2017 (Dosen Tidak Tetap Fakultas Ekonomi UKI Toraja)
- 2016-2019 (Tutor Universitas Terbuka)
- 2014-2019 (Fasilitator Belajar Yayasan Trampil Indonesia)
- 2015-Sekarang (SMAN 3 Makale/SMAN 5 Tana Toraja)
Pengalaman Organisasi:
- Pengurus Kabupaten PGRI Tana Toraja sebagai Wakil Sekretaris (2019-2024)
- Sekretaris Pengurus Perwakilan YPLP PGRI Kabupaten Tana Toraja (2019-2024)
Karya Publikasi:
- Buku Guru Menulis Guru Berkarya, Penerbit Eduvation (2020)
- Buku Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia, Kolaborasi dengan Prof. Richardus Eko Indrajit, Penerbit ANDI (2020)
- Buku Antologi Puisi Rona Korona Duka dan Ria, Penerbit Oase Pustaka (2020)


HASIL KULIAH

SESI SATU : PEMAPARAN MATERI.

1.      Menulis buku perlu pembiasaan

Tentunya menulis buku memiliki keistimewaan tersendiri, yakni tersalurkannya ilmu, pengetahuan dan pengalaman yang kita miliki ke dalam sebuah tulisan secara formal.  Di samping itu, menulis merupakan sebuah kegiatan yang membutuhkan pembiasaan. Membiasakan diri menulis setiap hari perlu dilakukan. Dalam hal ini, menulis apa saja, semua topik bisa dituliskan. Secara pribadi terbitnya buku karya tulisan pertama dari Penerbit ANDI, hasil kolaborasi dengan Prof Richardus Eko Indrajit, telah memberi kebiasaan baru itu kepada saya.


               

Pembiasaan itu saya ungkapkan dalam tulisan ini yang pernah saya sampaikan sebelumnya di https://romapatandean.wordpress.com/2020/08/08/clbk/

2.      COBA  dan LAKUKAN.

Saat ini materi ajar Bahasa dan Sastra Inggris di kelas XI terkait puisi. Jadi sambil mengajar siswa menulis puisi, maka sekali mendayung, saya juga mengasah kemampuan untuk menulis puisi.  Setiap sore saya menulis minimal 1 puisi. Temanya tentang apa saja yang terlintas di pikiran saya.

3.      Mengajak beberapa teman guru untuk mulai belajar menulis.

Kami sepakati untuk menulis yang diajarkan di kelas. Topik yang kami pilih seputar puisi. Dan alhamdulillah, ada 2 orang guru bahasa Indonesia yang bersedia. Kami sepakat untuk menuliskan minimal 40 puisi dengan tema PJJ selama sebulan, sepanjang bulan September . Mirip September Ceria dari Prof Eko

4.      Pengelolan Kelas selama PJJ

Saya mengelola kelas  ajar saya dengan menggunakan kombinasi Zoom dan YouTube. Semua tatap muka saya sepanjang satu minggu mengajar saya dokumentasikan di YouTube, https://www.youtube.com/RomaPatandean. Saya tetap masuk tepat waktu di kelas virtual seperti halnya di kelas tatap muka.

5.      Menulis Buku ajar

Yang pernah saya tulis sebatas digunakan di sekolah di tahun 2007-2009 adalah di bawah ini


Status tertinggi ketiga buku ini adalah ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tana Toraja.

6.      Cara agar dalam menulis tidak mengalami  mentok ide : BUDAYAKAN dan KONSISTEN

Saya mencoba menuliskan ide saya dengan maksimal 6 kata dalam satu kalimat. Kemudian antara kalimat satu dengan yang lainnya selalu memiliki kaitan. Tulisan-tulisan maksimal 6 kata dalam satu kalimat ini telah sering saya ujikan ke siswa, jika mengajar di WA. Saya mengirimkan paragraf singkat ke siswa di mana kalimatnya terdiri atas maksimal 6 kata. Seringkali 8 kata tau 10 kata. Lalu saya tanyakan apa keunikan kalimat tersebut.  Intinya, di samping mengajar, kemampuan menulis juga saya asah.


7.     SESI KEDUA : TANYA JAWAB.

Pertanyaan dari moderator

Pertanyaan

1.    Bagaimana caranya mengembangkan topik per bab buku sehingga topiknya bisa meluass.. Karena saya sempat ngeblank saat menulis buku.. Sudi kiranya Pak Yulius memberikan tipsnya karena yg saya tau, pas bapak buat buku malah kelebihan halaman terus.. Kerenn sekali

Jawab :

1.      Terima kasih buat pertanyaannya. Saya tidak punya trik jitu sebenarnya. Cara yang saya lakukan, pertama mengubah judul Bab, karena biasanya Bab itu sendiri yang membatasi ruang berpikir kita. Judul Bab, saya jadikan sub judul, karena pembahasannya terbatas. Kemudian, saya mencari topik yang sejenis dengan judul tersebut untuk saya kembangkan terlebih dahulu sebagai sub judul. Jika ternyata dalam pengembangannya sub judul baru ini lebih luas materinya, maka saya geser menjadi judul Bab. Misalnya dulu saya menulis judul Bab Sekolah Pintar, maka saya kumpulkan dulu unsur-unsur apa yang harus pintar dalam sebuah sekolah. Maka terkumpullah ide sub Judul: Kurikulum, Kepala Sekolah, Guru, Tata Usaha, Administrasi, Jadwal, Bangunan, Pelatihan, Lacak Alumni. Dari judul-judul ini, saya beri tambahan judul smart. Sehingga ketika selesai dituliskan pengembangannya, menghasilkan judul BAB SMART SCHOOL.

Pertanyaan dari Peserta

1.      Fahriyani dari Pekanbaru Riau.

Pertanyaan..

Apakah dalam menulis harus fokus satu tema atau satu bentuk? Saya merasa saya berbakat pada puisi dan tertarik pada bahasa yg menggunakan bahasa sastra seperti laskar pelangi Andrea Hirata..

Jawab :

Terima kasih ibu Fahriyani. Jika niat dan visinya menghasilkan sebuah buku sastra, secara khusus puisi, maka sebaiknya konsentrasi di situ dulu. Dengan fokus, maka kemampuan mengolah kalimat puisi dibalut kiasan personifikasi, metafora, simile dan hiperbola akan lebih maksimal. Sama seperti yang saya lakukan sekarang, walaupun sementara menyelesaikan buku Flipped Classroom, setiap sore saat ini, jatahnya menulis puisi. Saat menikmati secangkir kopi hangat, maka saya menuliskan puisi. Ini contoh coretan minum kopi.

2.      Endartiningtyas Sulistiyo dari Rembang, Jawa Tengah.

Pertanyaan :

Mohon penjelasan lebih lanjut tentang cyber pedagogy

Jawab :

Cyber Pedagogy dalam pembelajaran adalah memusatkan pembelajaran itu pada siswa, student center. Dalam kaitannya dengan teknologi digital, Cyber Pedagogy adalah sebuah metode dan seni mendidik dengan perpaduan penggunaan teknologi atau seni mengajar dalam lingkungan yang serba online.

3.      Indrakeren Ciledug, Tangerang

Pertanyaan

Budayakan dan Konsisten dalam akronim CLBK yang Bung Roma Ciptakan. Bagaimana cara mengasahnya? Karena untuk menjadi B dan K dalam menulis selalu terbentur dengan Waktu

Jawab:

Menjadikan menulis sebagai sebuah BUDAYA, maka saya, terlebih dahulu harus memiliki niat dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk menulis.   Walaupun saat ini waktu dikategorikan padat, saya yang memilih mengatur waktu. Menulis buku saya fokuskan di akhir pekan, sementara waktu lainnya saya gunakan untuk menuliskan apapun yang bisa saya tuliskan. Fokus saya saat ini menulis tiga buku, buku Flipped Classroom, sebuah buku Grammar dan buku kumpulan puisi. Agar KONSISTEN, maka saya harus menetapkan visi penulisan itu, yakni tulisan harus selesai dalam waktu yang sudah saya tentukan. Dengan adanya visi dan batasan waktu, konsistensi akan selalu terjaga walaupun berada di tengah kesibukan.  

4.      Nurul qomariyyah asal perawang.

Pertanyaan :

 jika menciptakan sebuah buku bagusnya judul buku nya dulu atau isinya dulu? Apa perlu setiap bab memiliki judul?

Jawab :

Buku Digital Transformation, yang menentukan judulnya saat itu adalah Prof Eko. Saya selanjutnya menyusun Bab dan sub babnya untuk dikembangkan penulisannya. Tapi, sebaiknya tentukan judul dulu.

5.      Bu Kanjeng.

Pertanyaan :

Untuk digital karakter Pak Roma punya ide ngga  kalau dikawinkan dengan kegiatan pramuka  tapi dalam bentuk aplikasi

Jawab :

Walaupun di SMA dulu saya aktif Pramuka, saya sudah kurang menguasai materi pramuka saat ini. Apakah ini terkait pembuatan software aplikasi atau penerapannya bunda? Salah satu usul konten saya bu Kanjeng: Saat melakukan aktivitas online apa pun, pastikan siswa tetap aman. Lalu bagaimana aktifitas itu berpadu dengan keadaan dunia yang lebih luas.

6.       Munasifatut Thoifah Musi Rawas, Sumsel

Pertanyaan:

Bagaimana cara agar kita fokus dengan  topik yg kita tulis bila hendak mencoba menulis buku?  Adakah panduannya? Mohon pemcerahannya.

Jawab :

Ini cara saya agar fokus. Menyiapkan rancangan atau draft penulisan dalam laptop agar ketika membuka laptop, tulisan itu akan selalu menyapa saya.  Selanjutnya, perbanyak inputnya. Artinya memperkaya sumber referensi, baik dari buku-buku yang mirip topiknya maupun dari internet. Kalau tidak salah prof Eko pernah berbagi salah satu link untuk mencari buku PDF di internet.

 

KESIMPULAN

Jika kesulitan menulis, rangkailah kalimat dengan sederhana dan singkat. Selain itu agar mampu menCOBA, meLAKUKAN, memBUDAYAKAN dan KONSISTEN (CLBK) maka kita perlu menetapkan visi dan komitmen kita dalam menulis. Jangan biarkan waktu yang mengatur kita, tapi aturlah waktu itu. 

3 komentar:

  1. https://www.gurupenggerakindonesia.com/dahsyatnya-kekuatan-kata/ Kekuatan kata memang dahsyat. Namun banyak orang tak mau bersusah payah mempelajarinya. Saya perlu waktu 13 tahun bercumbu mesra dengannya. Tidak ada yang instan dalam terampil merangkai kata. Perlu banyak keliling dunia dengan membaca buku dan menggali berita. Sampai saat ini saya masih belajar dan karena itu saya membuka kelas belajar menulis di aplikasi WA. Anda bisa mendaftarkan diri ke 08159155515.

    BalasHapus
  2. This kind of behavioural information is extra correct than retrospective self-report, though it's restricted in that it does not essentially replicate all of a person's casual gambling or gambling with different providers. A number of surveys assessed gambling engagement for each kind of gambling obtainable domestically using structured questions. Reports assessing recent gambling have beforehand been found to have good reliability . A number of the cross-sectional studies used parallel inquiries to obtain a description of the person's typical gambling within the time prior (e.g., 6, 12 months) to the pandemic. Three longitudinal studies had self-reports from earlier 바카라사이트 time periods using the identical evaluation questions and, as such, assessed adjustments over time.

    BalasHapus

RPP KELAS XI

Berikut contoh RPP kelas XI: