Implementasi Nilai Perjuangan Serangan Umum 1 Maret
1949
Bagi Bangkitnya Semangat Nasionalisme Pemuda Indonesia
Sudut
pandang berikutnya adalah Serangan Umum 1 Maret 1949. Peristiwa
Serangan Umum 1 Maret 1949 bermula dari Agresi Belanda ke II dimana kota
Yogyakarta sebagai ibu kota RI saat itu berhasil diduduki dan dikuasai oleh
Belanda, pemimpin pemimpin RI ditawan, seolah olah Belanda mengumumkan pada
dunia bahwa NKRI tidak ada. Namun pada tanggal 1 Maret 1949 terjadi
serangan balik secara besar-besaran yang dilakukan oleh jajaran tertinggi
militer TNI dengan mengikutsertakan beberapa pimpinan pemerintah sipil
setempat, berdasarkan instruksi dari Panglima Besar Sudirman. Serangan
dimulai jam 06.00 ditandai dengan bunyi sirine dan berhasil merebut kembali
kota Yogyakarta selama 6 jam. Peristiwanya memang singkat yaitu hanya 6 jam
namun punya makna dan arti yang sangat besar. Maknanya adalah membuktikan kepada dunia internasional bahwa
TNI yang berarti juga Republik Indonesia
masih ada dan cukup kuat, sehingga dapat memperkuat posisi Indonesia
dalam perundingan yang sedang berlangsung di Dewan Keamanan PBB. Serangan ini sebagai
simbol eksistensi negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di mata dunia internasional (
Depdiknas, 2014 : 174 ).
Sekarang ini sudah saatnya dilakukan
transfer sejarah kepada generasi muda atas peristiwa tersebut. Transfer yang
dimaksud adalah implementasi nyata dari semangat nasionalisme, seperti pemberani,
pantang menyerah, berjuang demi kebenaran, cinta tanah air , rela berkorban dan
kebersamaan. Terdapat Perbedaan implementasi semangat
nasionalisme pemuda di masa lalu dan masa kini. Jika dahulu berorientasi pada
merebut dan mempertahankan kemerdekaan sementara sekarang berorientasi pada
mengisi kemerdekaan dan untuk menunjukkan ketangguhan bangsa di mata dunia
internasional . Sekarang ini nasionalisme pemuda Indonesia seharusnya diarahkan
pada wacana intelektual yaitu kompetensi tertentu sebagai konsekuensi dari
melajunya perkembangan jaman yang tak bisa dihindari.
Adapun Implementasi
nilai nilai perjuangan Serangan Umum1 Maret 1949 terhadap bangkitnya nasionalisme
pemuda Indonesia, bisa kami uraikan dalam tindakan sebagai berikut :
1.
Pemberani
Pemuda
Indonesia harus berani mengambil bagian dan terlibat secara langsung dalam
merumuskan arah dan masa depan bangsa, karena di tangan pemudalah masa depan bangsa
ini ditentukan. Pemuda harus hadir dengan perspektif baru. Perspektif yang bisa
membantu mengeluarkan masyarakat dari berbagai kungkungan kebodohan dan
kemiskinan yang selama ini telah menjadi potret kehidupan di tanah air.
2. Pantang
menyerah,
Pemuda
Indonesia pantang menyerah, berusaha dan kerja keras dengan rajin belajar dan senantiasa
meningkatkan kompetensi diri dalam berbagai bidang. Kegagalan adalah hal yang
biasa yang justru menjadi bagian dari pembelajaran dan penyemangat hidup. Ruang-ruang
diskusi yang dapat menunjang semangat belajar dalam rangka menyiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas sebagai modal untuk berkompetisi di panggung
global harus dibuka selebar mungkin biar pemuda tidak terseret oleh arus
perubahan.
3. Berjuang
demi kebenaran,
Pemuda
Indonesia harus menjadi pemasok gagasan-gagasan brilian yang bisa dijadikan
sumber inspirasi oleh pemerintah dalam memperbaiki kualitas perekonomian,
peningkatan mutu pendidikan, pemerataan pembangunan dan kesejahteraan sosial.
Inilah sebuah perjuangan panjang menuju cita cita luhur yang harus diwujudkan.
4. Cinta tanah
air
Pemuda
Indonesia mencintai tanah airnya, selalu bersyukur dan bangga. Bangga bahwa
kita dikarunia sumber daya alam yang sangat kaya dan melimpah serta kualitas
sumber daya manusia yang tidak kalah dengan pemuda negara maju. Ada banyak
nama-nama orang Indonesia yang berhasil mencuri perhatian dunia atas kemampuan
dan kegigihannya berjuang untuk dikenal warga dunia. Mestinya pemuda Indonesia
berprinsip “ Jangan tanyakan apa yang sudah bangsa ini berikan kepada kami tapi
tanyakan apa yang sudah kami berikan pada bnagsa ini”.
5. Rela
berkorban
Pemuda
Indonesia harus rela berkorban dengan belajar dan bekerja keras keras agar bisa
berprestasi dan membanggakan bangsanya baik tingkat lokal, nasional, regional
bahkan internasional, senantiasa berpikir positif untuk mencipta atau membangun
sesuatu yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak.
6.
kebersamaan / Kerja sama
Pemuda
Indonesia harus membangun dan memelihara kebersamaan di antara sesama siswa
maupun sesama mahasiswa. Semangat kebersamaan ini akan mereduksi kasus tawuran
antar siswa/mahasiswa. Ini perilaku yang harus dihindarkan karena merusak
silaturrahmi, merusak sarana dan fasilitas .
Demikianlah pandangan kami tentang
implementasi nilai nilai perjuangan Serangan Umum 1 Maret 1949 bagi bangkitnya
nasionalisme pemuda. Semoga ini bisa
menjadi motivasi terhadap pemuda Indonesia saat ini. Wahai pemuda Indonesia mari
kita berpandangan lurus ke depan, berpikiran positif dan kritis, selalu bersyukur, bertindak yang
benar, berperilaku yang baik, selalu bekerjasama dan menjaga persatuan bangsa.
Ingatlah masa depan bangsa ada di genggaman kita!....
Salam
kebangsaan !......








0 komentar:
Posting Komentar